Info Sekolah
Senin, 07 Okt 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMKN Pantai Baru

INILAH KARYA-KARYA INOVATIF SISWA SMK

Diterbitkan : - Kategori : Berita / Kesiswaan / Pendidikan

 

SMK Negeri 29 Jakarta telah mengeluarkan pesawat rakitannya. Pesawat itu diberi nama Jabiru J430. Pesawat ini merupakan wujud aplikasi keterampilan siswa SMK jurusan penerbangan. Perakitan Jabiru J 430 dimulai pertengahan September 2011 dan akan uji kelaikan terbang pada akhir Januari 2012 di Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Pesawat perintis Jabiru J430 hasil rakitan para siswa SMK Negeri 29 Jakarta diperkirakan mampu terbang hingga Bali dan Malaysia. Menggunakan bahan bakar pertamax dan berkecepatan kurang lebih 130 knot, pesawat ini mampu menjangkau jarak Jakarta-Surabaya dalam waktu tiga jam, hanya dengan 80 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) pertamax. Harga pesawat ini ditaksir mencapai Rp1,3 miliar.

Moko Karya Siswa SMKN 5 Makassar, Sulawesi Selatan

Mobil Toko (Moko) demikian produk ini  disebut, yang dikembangkan oleh siswa SMK 5 Makassar dan mekanik lokal. Moko merupakan ide dari Gubernur Sulsel dan diluncurkan pada ulang tahun Sulsel Oktober 2011 lalu. Mesin Moko ini masih menggunakan mesin impor dari Cina. Namun 80 persen bahan baku lainnya menggunakan produk lokal kerja sama dengan PT Industri Kereta Api Nasional

Mobil “Rosa” karya siswa SMK Negeri 6 Malang, Jawa Timur

Karya lain adalah Mobil tipe SUV ini dirakit dan dikerjakan sendiri secara manual oleh siswa SMK Negeri 6 dalam waktu sebulan, dengan biaya mencapai Rp 125 juta. Mobil ini tergolong irit bahan bakar, untuk 1 liter bahan bakar bisa digunakan menempuh perjalanan 15 km. Selain tipe SUV, SMK Negeri 6 Malang juga sedang melakukan pembuatan mobil tipe MPV dengan biaya total mencapai Rp110 juta. Untuk jenis MPV masih dalam tahap perakitan, dan rencana akan diselesaikan pula tahun ini, sehingga murid SMK di Malang tidak kalah dengan SMK dari daerah lain,

Mobil Digdaya Karya SMK Negeri 1 Singosari, Malang Jawa Timur

Mobil Digdaya, demikian karya ini dilebeli ,merupakan kreasi siswa SMKN 1 Singosari dibuat dalam 2 tipe yaitu jenis pickup seperti yang dipamerkan dan jenis SUV (Sport Utility Vehicle). Mobil ini dibuat dalam 2 tipe yaitu jenis pickup dan jenis SUV (Sport Utility Vehicle) dengan kapasitas mesin 1500 cc, berteknologi injection. Untuk jenis Pickup, dibanderol seharga Rp150 juta dan untuk yang jenis SUV dihargai sekitar Rp180 juta Tim pembuat Digdaya 1,5i terdiri dari 6 orang dengan dua orang pembimbing. Mereka mampu menyelesaikan pengerjaandalam waktu tiga bulan. “Kiblat” pembuatan mobil adalah kendaraan produksi GMC (General Motor Company).

Mobil Kiat Esemka SMK 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta

Nasional Geger dengan keluarnya produk ini, Kiat ESEMKA,  hasil karya siswa SMK 2 Surakarta. Produk warga Surakarta yang telah banyak menyita perhatian publik dan politisi kita. Gaungnya memang luar biasa, mulai dari pembicaraan di warung kopi di pinggir jalan hingga Istana Presiden dan Gedung DPR. Mobil ini berkapasitas 7 penumpang, dilengkapi dengan power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta sensor parkir. Di balik kesuksesan mobil ini ternyata ada seseorang yang bersahaja. Sukiyat namanya. Dia lah sosok penting di balik terciptanya mobil karya anak bangsa ini. Kiat Esemka pun diambil dari nama Sukiyat yang juga pemilik bengkel Kiat Motor di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Ide pembuatan mobil Kiat Esemka muncul pertengahan 2008 lalu. Bersama SMK Negeri I Trucuk, Klaten, perakitan mobil terus dilakukan secara bertahap hingga akhirnya Sukiyat menggandeng 15 SMK di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta untuk bersama merakit mobil tersebut. Tujuan Sukiyat sederhana saja. Ia ingin mendidik siswa SMK agar mahir merakit mobil dan nantinya bisa mandiri. Perjalanan hidup Sukiyat menuju kesuksesan saat ini ternyata juga banyak liku-likunya. Maklum, ia adalah seorang difabel atau penyandang cacat. Namun, siapa sangka, meski fisiknya terbatas, mantan tukang tambal ban yang kini dijuluki Henry Ford dari Klaten ini sukses memajukan mobil nasional.

Buggy Car ABCD (Anak Bandung Cinta Damai) SMKN 8 Bandung

Pindah ke Jawa Barat, dunia SMKpun tidak mau ketinggalan,  siswa SMKN 12 Kota Bandung berkreasi membuat mobil yang diberi nama Buggy Car ABCD (Anak Bandung Cinta Damai) bermesin empat silinder, yang dikembangkan SMKN 8 Bandung sejak dua tahun terakhir. Kendala regulasi yang dihadapi, membuat pihak sekolah mencari celah dengan mengembangkan mobil untuk keperluan off road. “Kalau untuk berjalan di jalan raya, izinnya sangat susah, makanya kami modifikasi hanya untuk keperluan off road terlebih dahulu,” kata Kepala SMKN 8 Bandung, Dedi Indrayana. Hingga saat ini, sudah dua unit buggy car yang diproduksi. Padahal dilihat dari pangsa pasar, keberadaan mobil jenis ini sangat diminati pasar. Harga kompetitif dan kualitas yang ditawarkan, sudah mendatangkan pesanan bagi SMKN 8 Bandung. “Pesanan dari Medan sebanyak lima buah, tapi baru kami penuhi satu unit karena harus ada indent, ujar Dedi.

Harga on the road (OTR) buggy car, lanjut dia, antara Rp 50 hingga 75 juta. Konsep yang digunakan dalam buggy car, lanjut dia, dengan mengubah front engine atau front drive menjadi rear engine atau rear drive. Selain untuk menjelajah lokasi ekstrem, mobil ini juga bisa digunakan sebagai iklan berjalan. “Supaya ada nilai ekonomis lebih, agar siswa juga bisa sekaligus berlatih wisausaha,” katanya. Metode perakitan yang dilakukan, lanjut dia, mayoritas dipelajari dari internet, terutama situs Youtube.

Sepeda Listrik Karya Siswa SMK 2 Surakarta, Jawa Tengah

Sepeda motor mini bertenaga listrik ini diproduksi olleh para siswa SMK 2 Surakarta, Jawa Tengah dibantu guru pembimbingnya. Selain tidak memerlukan bahan bakar, sepeda motor mini ini tergolong ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi. Jika jadi diproduksi massal, sepeda ini akan dihargai sebesar Rp3,5 juta hingga Rp 4 juta untuk per unitnya.

Batik Karya Siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta

Beda itu harus, demikian kata bijak. Jika siswa-siswa SMK yang lain banyak menampilkan karya yang berkaitan dengan teknologi mesin. Siswa SMK Negeri 5 Yogyakarta, sesuai dengan bidang kejuruannya, mampu menghasilkan karya cipta berupa karya-karya batik elok, seperti: kain bahan dengan berbagai motif khas Yogyakarta, sajadah bermotif batik, taplak meja, selendang hingga sapu tangan. Karya-karya mereka sempat dipamerkan dalam kegiatan Expo yang digelar oleh Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIP) di UKM Convention Center SMESCO UKM, 2-5 Desember 2010.

LCD proyektor Karya Siswa SMK 1, 6, 26 dan 56 Jakarta

Lain lubuk lain belalang. Siswa SMK di Jakarta pun ternyata mampu merakit LCD proyektor yang akan dibagikan kepada pelajar SMK lainnya. Setidaknya ada seribu lebih LCD proyektor yang dirakit oleh siswa SMK 1, 6, 26 dan 56. LCD proyektor itu memiliki spesifikasi 2500 lumens dan diberi merk “ESEMKA”.

Refleksi:

Tentu, masih banyak karya siswa SMK lainnya yang belum sempat diungkap di sini. Saya berharap semoga semua ini dapat memotivasi siswa-siswa SMK untuk menunjukkan karya-karya inovatif lainnya.

Karya-karya inovatif ini bukan dihasilkan secara kebetukan melalinkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran yang tepat dan memadai. Perpaduan antara intervensi guru. intervensi manajemen sekolah, intervensi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), dan intervensi kebijakan pemerintah yang tepat dan memadai (dalam arti bukan politisasi) tampaknya menjadi kunci bagi lahirnya siswa-siswa yang inovatif.

Mari kita beri apresiasi positif atas karya-karya mereka !

 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar