https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=782654690206554&id=100081716407951&mibextid=Nif5oz
Jumat (28/7/2023) bertempat di SMKN Pantai Baru,dibilangan Desa Tunganamo Kecamatan Pantai Baru,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilaksanakan kegiatan In House Traning (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) diikuti 28 guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pantai Baru dibuka oleh kepala SMKN Pantai Baru, Frederikus L Suryatna,S.Pd.
Terpantau antusias mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh SMK Negeri Pantai Baru yang mendatangkan Moderator dari Tim Guru Penggerak, Agus Hartati dan Pengawas Pembina Wilayah Rote Ndao Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jeri G.P Lian,S.Pi
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari yakni, Jumat (28 hingga 29 Juli 2023) kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali para guru dengan pendekatan dan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan mengintegrasikan semangat kemandirian dalam belajar.
Dalam pelatihan ini, para guru diperkenalkan dengan filosofi dan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pengembangan potensi siswa, memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang pembelajaran yang relevan, serta mendorong kolaborasi dan eksplorasi dalam proses belajar-mengajar.
Para peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk memahami dan merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.
“Saya merasa sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena Kurikulum Merdeka memberikan kami kebebasan dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa kami,” ujar Jacobia Smaut,S.Pi salah satu peserta pelatihan dari SMK Negeri Pantai Baru.
“Kami berharap dengan implementasi Kurikulum Merdeka, kami dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa kami,” tambahnya.
Selama pelatihan, para guru juga diajak untuk memahami pentingnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti pemanfaatan perangkat lunak pendidikan, platform pembelajaran daring, dan bahan ajar interaktif. Penggunaan teknologi diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, serta menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa.
Menurut Jery G.P Lian,S.Pd Apresiasi kepada Pihak SMKN Pantai baru terutama kepala yang telah melaksanakan in-house training implementasi “Merdeka Belajar” merupakan langkah positif yang dapat memotivasi guru untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih baik dan relevan.
Sebagai Pengawas berperan penting dalam memberikan dukungan, monitoring, dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan pendidikan di tingkat sekolah. diharapkan usai dilaksanakan kegiatan ini para guru bisa menerapkan dalam proses pembelajaran dikelas
Agus Hartatik,S.Pd,M.Pd dalam materinya tentang implememtasi Kurikulum Merdeka ada sedikit perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K-13 adalah Penekanan pada Tujuan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya menyusun tujuan pembelajaran secara jelas sebelum proses mengajar dimulai. Tujuan pembelajaran harus mengarahkan siswa pada kemampuan dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan nyata serta dunia kerja.
Kemandirian dalam Pembelajaran: Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru diharapkan menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong kemandirian siswa dan kolaborasi antar siswa.
Selain itu, Pembelajaran Berbasis Proyek: Implementasi Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran berbasis proyek yang memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan relevan bagi siswa. Siswa diajak untuk aktif dalam menciptakan karya-karya kreatif dan menghadapi tantangan nyata.
Walau demikian Ia optimis peserta dapat memahami perbedaan konseptual dan filosofis antara kedua kurikulum tersebut. Hal ini memberikan kesempatan bagi para guru untuk memahami perspektif dan tuntutan baru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan sukses.
Kepala Sekolah SMKN Pantai Baru, Frederikus L Suryatna,S.Pd menyatakan dukungan penuh terhadap pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka ini.
“Kami percaya bahwa melalui pelatihan ini, para guru kami akan semakin siap dalam menyongsong era pendidikan yang lebih adaptif dan sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Suryatna.
“Kami berharap para guru kami dapat menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan menciptakan siswa yang berpikir kritis, kreatif, dan mandiri,” lanjutnya. Diharapkan setelah pelatihan ini, para guru di SMK Negeri Pantai Baru dan sekolah-sekolah lainnya akan mampu menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik dan mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan nyata.
(**)
Beri Komentar